Selasa, 13 Juli 2010

Kenapa 123 Disebut Bilangan Black Hole?

Minggu, di posisi 0,19 LS dan 123,38 BT, Gempa kembali melanda Indonesia. Kali ini di wilayah Sulawesi Utara, tepatnya teluk Tomini dengan kekuatan 6,6 Skala Richer. Selain informasinya yang membuat terkejut Gub FadelMuhammad sehingga iapun cepat mewaspadai gejala Tsunami. Ada bilangan yang menarik saya yaitu bilangan 123.

Dalam sejarah Matematika, 123 disebut bilangan Black Hole, atau dalam bahasa Arab disebut Nuzulul. Disebut demikian karena bilangan 123 selain mewakili kelahiran ilmu pengetahuan logis juga mempunyai sifat-sifat yang unik yaitu "semua bilangan apapaun, dengan dijit berapapun kalau disusun ulang dengan menghitung jumlah bilangan genap, ganjil dan jumlah digitnya akan berakhir di bilangan 123".

Contoh:

264738396610024578

Jumlah bilangan genap : 11

Jumlah bilangan ganjil : 6

Jumlah dijit : 18

Susunan dengan komposisi jml bilangan genap, jml bilangan ganjil dan jumlah dijit diperoleh bilangan baru yaitu:

11618

Jumlah genap=2

ganjil=1

dijit=5

susun lagi menjadi:

215

Jumlah bil genap 1, bilangan ganjil 2, jumlah dijit=3

Hasilnya 123



Kalau perhitungannya dibalik yaitu jml bil ganjil, jml bil genap dan jumlah dijit akan diperoleh 213

sebagai bilangan white hole.



Maka teori Black Hole pun ternyata mengikuti pola yang sama ketika kita menyusun suatu bilangan dasar yaitu1,2,3=1+2+3=1x2x3=6 sebagai simbol kelahiran Sang Waktu alias huruf WAWU. Di al-Qur'an bilangan 6 adalah 6 huruf QS 103:1 yang berbunyi Wal Ashr sebagai sumpah Tuhan atas nama-Nya sebagai WAKTU karena Dia memiliki sifat al-Qayyu al-Qayyum.

Lalu, setelah Dia bersumpah, maka Diri-Nya sebagai Allah(66) dinyatakan-Nya sebagai 15 huruf dalam QS 103:2 dan 51 huruf di Qs 103:3 untuk menyatakan bahwa Diri-Nya adalah Satu-satu-Nya Yang Maha Ada sebagai al-Muthaa'in






Tags: 123, black hole

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

apakah anda puas dengan isi dari halaman ini?